Minggu, 12 Juni 2011

TUGAS LIMNOLOGI


TUGAS LIMNOLOGI
NAMA           : JEFRY DAIK
SEMESTER  : VI
KELAS          : B
UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA KUPANG
JURUSAN FKIP BIOLOGI

Proses oksidasi bahan organik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sebutkan dan jelaskan! Gambarkan profil oksigen terlarut dalam bentuk kurva!
1)      Suhu
. Di daerah khatulistiwa, Suhu lapisan bawah danau kira-kira 20oC lebih tinggi dibandingkan dengan daerah iklim sedang. Reaksi kimianya pun 4-9 kali sehingga lebih banyak O2 yang digunakan di danau di daerah beriklim sedang.
2)     pH
Bakteri tumbuh dengan baik pada pH netral dan alkalisProses dekomposisi bahan organic berlangsung lebih cepat pada kondisi pH netral dan alkalis. (asam karbonat, Karbonat dan bikarbonat mempunyai sifat untuk memperkecil fluktuasi pH air).  
3)     Pasokan Oksigen
Proses dekomposisi secara aerob membutuhkan pasokan oksigen secara terus-menerus. Proses dekomposisi juga dapat berlangsung dalam kondisi anaerob. Dekomposisi pada kondisi anaerob berlangsung lebih lambat dan menghasilkan produk yang masih berupa bahan organic misalnya alkohol, asam organik dan sebagainya. Dekomposisi pada kondisi anaerob dikatakan tidak berlangsung sempurna karena tidak menghasilkan karbondioksida dan air, seperti pada aerob.
4)     Karbon dan Nitrogen
Atmoster mengandung CO2 dalam jumlah yang relatif kecil dan bervariasi antara 0,027% sampai 0,044%. CO2  yang berlimpah di dalam air disebabkan karena CO2 mempunyai koefisien solubilitas (kelarutan) yang lebih tinggi daripada nitrogen dan oksigen. Dekomposisi tidak berlangsung tanpa nitrogen. Fiksasi nitrogen di perairan ditentukan oleh aktivitas bakteri terutama berjenis Cyanophyceae  seperti Anabaena dan Nostoc. Lebih lanjut, bahan organik dengan rasio 40% karbon dan 0,5 % Nitrogen akan lebih lambat mengalami dekomposisi daripada bahan organik dengan rasio 40% karbon dan 4 % nitrogen
5)     Jenis Bahan Organik
Penghilangan oksigen pada bagian dasar perairan lebih banyak disebabkan oleh proses dekomposisi bahan organik yang membutuhkan oksigen terlarut. Gula lebih cepat mengalami dekomposisi daripada selulosa. Seloulosa lebih cepat mengalami dekomposisi daripada lignin. Proses dekomposisi berlangsung lebih cepat pada awal proses.

6)      Fosfor
Fosfor organik di permukaan perairan adalah 0,02mg/l. Fosfor terlarut dalam lapisan permukaan perairan dari 479 danau yang diteliti adalah 0,003mg/liter. Dan maksimum 0,015mg/l. Penambahan unsur Fosfor di perairan akan mendorong laju pertumbuhan dan meningkatkan biomassa fitoplankton.

7)      Besi dan mangan
Besi digunakan untuk pembentukan  klorofil. Di danau oligotrof, besi tidak terlarut. Di danau eutotrof kelarutan ferohidroksida mungkin terjadi karena oksigen dilapisan bawah mencapai nol.
8)      Bakteri
Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen, kita mengenal dua jenis bakteri yaitu bakteri aerobik dan bakteri anaerobik. Moriber (1974) menyatakan bahwa bakteri aerobik tumbuh pada kondisi tersedia oksigen bebas (molekul-molekul O2). Bila O2 tidak ada dalam air, bakteri aerobik akan mati. Dilain pihak bakteri anaerobik tidak dapat tumbuh atau membelah diri jika ada oksigen bebas. Pada beberapa kasus, oksigen bebas bersifat toksik bagi jenis bakteri anaerob dan dapat hidup hanya pada lingkungan bebas oksigen, bakteri tersebut membutuhkan oksigen dalam bentuk selain oksigen bebas dan hal ini diperoleh melalui pemecahan senyawa-senyawa kimia yang mengandung oksigen.
Kurva Orthograde menunjukkan bahwa sebaran oksigen terlarut terjadi pada kolom air perairan yang mengalami pencampuran vertikal secara menyeluruh seperti di danau / perairan oligotrofik.
Kurva clinograde terjadi di perairan eutrofik yang mana konsumsi O2 secara intensif pada daerah epilimnion untuk mendekomposisi bahan organik dari organisme akuatik yang telah mati. Seperti alga yang melimpah di perairan eutrofil.
           Kurva heterograde positif dan negatif terjadi pada perairan tenang dengan banyak alga di epilimnion. Ketika cahaya matahari terik, alga cenderung menjauhi permukaan karena suhu relatif naik.
Fotosintesis di daerah ini tinggi jadi kadar oksigen pada kolom air pada kedalaman beberapa meter di bawah permukaan air lebih tinggi daripada di permukaan. Oksigen  kemudian menurun drastis karena di gunakan untuk proses dekomposisi.
(MAAF KURFANYA TIDAK TERBACA)









TUGAS LIMNOLOGI
NAMA           : JEFRY DAIK        
SEMESTER  : VI
KELAS          : B
UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA KUPANG
JURUSAN FKIP BIOLOGI

            Deskripsi methan adalah sebagai berikut.
1.                  Ciri-ciri methan (CH4)
Ø      Metana tidak beracun jika terhirup, tetapi dapat menghasilkan sesak napas dengan mengurangi konsentrasi oksigen inhalasi.
Ø      Pada suhu kamar, metana adalah gas kurang padat dari udara.
Ø      Meleleh pada -183 ° C dan mendidih pada -164 ° C.
Ø      Dalam proses pembuatan pupuk urea, metana merupakan bahan baku untuk memproduksi gas sintesa, yaitu hidrogen dan karbon monoksida.
Ø      Metana mudah terbakar, dan campuran sekitar 5 sampai 15 persen di udara yang meledak.
Ø      Dalam industri kimia, metana merupakan bahan baku untuk pembuatan metanol (CH3OH), formaldehida (CH2O), nitromethane (CH3NO2), kloroform (CH3Cl), karbon tetraklorida (CCL4), dan beberapa freon (senyawa yang mengandung karbon dan fluorin, dan mungkin klorin dan hidrogen)
Ø      Methana diproses oleh bakteri jenis Archaebacteria yaitu bakteri metanogen, Bakteri ini hidup dilingkungan yang anaerob mendapatkan energi dengan cara merubah senyawa H2 dan CO2 menjadi metana. Adapun ciri – ciri dari bakteri ini adalah sebagai berikut :

-          Mengubah CO2, H2 dan asam organik menjadi gas metana (CH4)

-          Tidak membutuhkan oksigen (anaerob obligat)

-          Kisaran suhu : mesofilik

-          Berperan penting dalam mengolah limbah organik pada lapisan lumpur, danau, dan sedimen di dasar laut menjadi metana

-          Jenis metanogen Methanobacterium ruminantium hidup dalam saluran pencernaan hewan ruminansia (pemamah biak) membantu mencerna selulosa dari rumput dan menghasilkan 400 liter metana dalam sehari. contoh lain:  Methanobacteriales, Methanococcales, Methanomicrobiales, Methanosarcinales, Methanopyrales

2.                  Kerugian dari metan

Ø      Metana termasuk salah satu gas atmosfir yang memberikan efek rumah kaca. Walaupun komposisi metana di atmosfir jauh lebih rendah dibandingkan dengan gas karbondioksida (CO2), yaitu hanya 0,5% dari jumlah CO2, koefisien daya tangkap panas metana jauh lebih tinggi, yaitu 25 kali gas CO2.Oleh karena itu, sekitar 15% pemanasan global disumbang oleh gas metana.

Ø      Sekitar 50% emisi gas metana hasil aktivitas manusia berasal dari kegiatan pertanian. Dari jumlah tersebut, 20-60% berasal dari peternakan, terutama ternak ruminansia. Seekor sapi dewasa dapat mengemisi 80-110 kg metana per tahun.

Ø      Gas metana dapat terlepas akibat mencairnya bekuan gas metana yang stabil pada suhu di bawah dua derajat celcius. Seperti diketahui, gas metana memiliki efek rumah kaca 25 kali lebih besar dari gas CO2 Reaksi metana dan oksigen akan menimbulkan CO dan air.

Anonim. Sumber Dan Dampak Gas Metana 2010. http://kompas.com. Di akses 13 Juni 2011

 Mydas, Chelonia. 2011. Metana. http://jejaringkimia.blogspot.com/ 2010/ 12/mengenal-gas-metana.html. D akses 13 Juni 2011.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar