Rabu, 13 Juni 2012

 (By : Jedha)


aku,.. kemanapun ku pergi,.. masih mencoba

mencari,.. 

dimana hati ku akan berteduh


aku, dimanapun aku bersuara,..

hanya semilir angin yang bisa memahami

bahwa,.. aku... masih mencari



sebuah bahu untuk menepi,..

sebuah lengan untuk bergelayut

sebuah pelukan untuk menangis,..

aku masih mencari,..


namun,

kini sudah usai,.. aku tak perlu lagi mencari.

semua telah kudapatkan,.

yaitu Kamu : Jesus,.

thanks for that, my Saviour

Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian Dua Sektor atau biasa disebut Sistem Perekonomian Sederhana adalah adalah Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Ini berarti dalam perekonomian tidak terdapat kegiatan pemerintah dan perdagangan luar negeri. Pendapatannya didapatkan dari faktor – faktor produksi antara lain Gaji dan Upah, Sewa, bunga, dan untung. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.
 Sifat atau ciri khas utama dari Kegiatan ekonomi dua sektor dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
v  Tertutup  artinya Perekonomian yang diasumsikan tidak mengadakan Perdagangan International.
v  Sederhana berarti Tanpa Peranan pemerintah. Dimana 2 sektor sendiri memiliki makna Tertutup sederhana
Sirkulasi aliran pendapatan untuk ekonomi 2 sektor dapat dilihat pada gambar berikut.


          Dari sifat sirkulasi aliran pendapatan yang terdapat dalam gambar di atas dapat diambil kesimpulan bahwa aliran-aliran pendapatannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
*      Sebagai balas jasa atas penggunaan faktor produksi dari sektor rumah tangga oleh sektor perusahaan, maka sektor rumah tangga akan memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan laba. Hal inilah yang akan digunakan Sektor perusahaan sebagai faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga.
*      Sebagian pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
*      Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan.
*      Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan keluarga yang dikumpulkan dalam institusi keuangan.
Adapun aliran pada perekonomian dua sektor terbagi menjadi 4 bagian yaitu:
aliran 1 : perusahaan rumah tangga; aliran 2 : konsumsi rumah tangga ; aliran 3: tabungan; aliran 4: pinjaman; aliran 5 : investasi lembaga keuangan.
KECENDERUNGAN MENGKONSUMSI,  MENABUNG DAN PENGHEMATAN
Konsep kecenderungan Mengkonsumsi, Menabung, dan Penghematan perlu di bedakan menjadi dua pengertian, yaitu kecenderungan mengkonsumsi marginal dan kecenderungan mengkonsumsi rata-rata.
1.    Kecenderungan Mengkonsumsi Marginal/MPC(Marginal Propensity to Consume)
Dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara pertambahan konsumsi (C) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposebel (Yd) yang diperoleh. Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposebel. Nilai MPC dapat dihitung dengan formula : MPC= C/ Yd
2.    Kecenderungan Mengkomsumsi Rata-rata/APC(Average Propensity to Consume)
Dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara tingkat pengeluaran konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposebel pada ketika konsumen tersebut dilakukan (Yd). Nilai APC dapat dihitung dengan menggunakan formula:  APC=C/Yd.
Contoh Menghitung MPC dan APC
KECENDERUNGAN MENGKONSUMSI MARGINAL DAN RATA-RATA
Pendapatan
Pengeluaran

Kecenderungan
Kecenderungan
Disposebel
Konsumsi

Mengkonsumsi Marginal
Mengkonsumsi Rata-rata
(Yd)
( C )

(MPC)
(APC)
CONTOH 1: MPC TETAP
Rp 200
Rp 300

150/200=0,75
  300/200=1,50
Rp 400
Rp 450


  450/400=1,125
Rp 600
Rp 600

150/200=0,75
  600/600=1,00
Rp 800
Rp 750

150/200=0,75
750/800=0,9375
CONTOH 2: MPC MAKIN KECIL
Rp 200
Rp 300

160/200=0,80
   300/200=1,50
Rp 400
Rp 460


   460/400=1,15
Rp 600
Rp 610

150/200=0,75
610/600=1,017
Rp 800
Rp 750

140/200=0,70
750/800=0,9375





DEFINISI KECENDERUNGAN MENABUNG MARGINAL, dibedakan atas dua istilah, yaitu:
A.   Kecenderungan Menabung Marginal/MPS(Marginal Propensity to Save) dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara pertambahan tabungan (S) dengan pertambahan pendapatan diposebel (Yd). Nilai MPS dapat dihitung dengan formula:  MPS= S/ Yd
B.   Kecenderungan Menabung Rata-rata/APS (Average Propensity to Save), dapat didefinisikan sebagai perbandingan diantara tabungan (S) dengan pendapatan disposebel (Yd), Nilai APS dapat di hitung dengan menggunakan formula:  APS=S/Yd
Þ Contoh Menghitung MPS dan APS
KECENDERUNGAN MENABUNG MARGINAL DAN RATA-RATA
Pendapatan
Pengeluaran
Tabungan
Kecenderungan
Kecenderungan
Disposebel
Konsumsi

Menabung Marginal
Menabung Rata-rata
( Yd )
( C )
( S )
( MPS )
( APS )
CONTOH 1: MPS TETAP
Rp 200
Rp 300
Rp-100
50/200=0,25
-100/200=-0,50
Rp 400
Rp 450
Rp-50

-50/400=-0,25
Rp 600
Rp 600
Rp 0
50/200=0,25
0/600=0
Rp 800
Rp 750
Rp 50
50/200=0,25
50/800=0,0625
CONTOH 2: MPS MAKIN BESAR
Rp 200
Rp 300
Rp-100
40/200=0,20
-100/200=-0,50
Rp 400
Rp 460
Rp-60

-60/400=-0,25
Rp 600
Rp 610
Rp-10
50/200=0,25
0/600=0
Rp 800
Rp 750
Rp 50
60/200=0,30
50/800=0,0625
Þ        HUBUNGAN DI ANTARA KECENDERUNGAN MENGKONSUMSI DAN MENABUNG.
Formula: MPC+MPS=1 APC+APS=1
Yd=C+S
Pendapatan Disposebel
MPC
MPS
MPC+MPS
APC
APS
APC+APS


CONTOH 1: MPC DAN MPS TETAP

Rp 200
0,75
0,25
1
1,50
-0,50
1

Rp 400
0,75
0,25
1
1,125
-0,125
1

Rp 600
0,75
0,25
1
1,00
0
1

Rp 800



0,9375
0,0625
1

CONTOH 2: MPC DAN MPS BERUBAH

Rp 200
0,8
0,2
1
1,50
-0,50
1

Rp 400
0,75
0,25
1
1,125
-0,15
1

Rp 600
0,70
0,30
1
1,00
-0,017
1

Rp 800



0,9375
0,0625
1










FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN
Konsumsi Agregat adalah Pengeluaran konsumsi dari semua rumah tangga dalam perekonomian. Tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian disebut tabungan agregat.
a) Fungsi konsumsi adalah Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
b) Fungsi Tabungan adalah Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel).
 

           Hasanudin Pasiama MS. 2011. Materi pengantar makro ekonomi teori keynes dan keseimbangan ekonomi dua sektor. UMB press.