Rabu, 06 April 2011

Mama



 jika ada orang yang kehilangan berat badan...
itu pasti dirimu
jika ada orang yang gelisah dan tak tidur semalaman,.. itu pasti dirimu
jika ada orang yang darah tinggi, itu pasti dirimu

dan jka ada orang yang kehilangan,... itupun selalu dirimu
mama... mama,.. maafkan aku...
aku tak pernah meminta menjadi seorang wanita yang akhirnya harus mengikuti suami

aku hanya ingin menjadi anak biasa yang bisa sediki berbudi
mama,..
jangan hapus diriku bila aku keluar dari rumah ini tanpa restumu,..
karena tanpa itupun aku telah membuatmu menderita

seandainya aku

seandainya aku burung, aku pasti tak ada disini.
mungkin pula aku akan mati
karena suaraku tak lagi semerdu dulu

seandainya aku ini singa, maka aku sekarang ini telah mati
sebab udara yang ku hirup bukan lagi rerumputan yang basah dan bau kijang,
melainkan debu, mesiu, perang, dan mesin-mesin berat untuk menghancurkan daerah kekuasaanku

seandainya kau kupu-kupu, sayapku tak secerah dulu, sebab aku tahu
disana sudah tak ada lagi bunga yang bisa kuhinggapi
semua orang menggantinya dengan beton dan bunga palsu

seandainya aku roti, aku ragu diriku masih memberikan rasa kenyang, sehat dan karbohidrat
sebab padaku pasti telah berlumuran bahan kimia

ah.. akhirnya aku hanya bisa lewat begitu saja dan 
berdoa
kapan aku bisa tidak menjadi manusia? sebab 
daku malu, menjadi manusia.


MATERI PRESENTASI Antropobiologi
Oleh: kelompok Rote 1


To’o, Ti’i, Te’o, Besa, Kici dan Bapa Tenga

Suatu Sistem Perpangkatan Antar Keluarga Suku Rote”



LATAR BELAKANG
  Dalam silsilah keluarga suku rote, panggilan kepada seseorang pada rumpun keluarga yang besar menunjukkan pangkat yang berupa sapaan bermakna.  Bagi kebanyakan anak maupun anggota keluarga lainnya, sistem ini kadang di anut tanpa pemahaman yang jelas. Apa ituTo’o, Ti’i, Te’o, besa, kici maupun bapa tenga kadang-kadang diucapkan begitu saja. Karena itulah kami tertarik untuk mengambil judul di atas dengan tujuan memberikan informasi  bagi semua yang belum mengetahui tentang budaya  sapaan demikian. Lebih lanjut menambah pengetahuan ilmu yang sedang kita bahas bersama, ANTROPOBIOLOGI


Sapaan  TO’o, Ti’i, Te’o, besa, kici maupun bapa tenga
Hanya ada pada suku Rote.
 
kita memangggil
 
  To’o,  jika  saudara laki-laki dari mama
Pasangannya Adalah Mam To’o
TI’i    jika  adik perempuan mama
Pasangannya Disebut
Bapa Ti’i
Te’o jika kakak perempuan mama, atau saudara perempuan bapa.
Pasangannya disebut 
Bapa Te’o
BESA’ = kakak laki-laki dari bapak
pasangannya disebut Mam besa

kici   = Adik laki-laki dari  bapak
Pasangannya Disebut mam kici

Te’o  = saudara perempuan
  dari bapak.  Pasangannya
  dipanggil BAPA TE’O
Bapa Tenga, adalah posisi anak laki-laki tengah pada keluarga ayah. Yang total laki-laki 3 orang


Penutup
Kemampuan manusia membangun tradisi budaya menciptakan pemahaman tentang realita yang diungkapkan secara simbolik dan mewariskannya kepada generasi penerusnya. Sapaan ini juga merupakan Ungkapan kata hormat yang diperuntukkan untuk saling menghargai dan tidak melupakan. Diwariskan turun temurun
juga Merupakan salah satu ciri kolektif bermasyarakat dalam suku rote.
sumber:
©
wawancara senin 28 maret 2011, jam 21.35 Wita,  pada bapak Imanuel Sanu dan Ibu Sepri H. Sanu-Daik
©
Keesing, Roger M.1992. Antropologi Budaya.Jakarta : Erlangga.
S E K I A N
 
 

LIRIK LAGU UNTUK bUNGA CITRA SINCLAIR-LESTARI

METRONOME, 199 BEAT
dm#                                E      F
SIAPAKAH PENJAGA HATIMU

C    G    D  A
DIA DIA DIA, DIA...

Am#  B A      G

lihat kau abaikan aku
lihat yang kau jawab dia

bagaimana harusnya kau lihat aku
disela waktu luangmu
memberikan isi hatimu
terbagi untukku

dia, dia dia,.. haruskah ku hapuskan
agar aku jadi angel-mu
dia,dia, dia, haruskah ku lepaskan
dari benakmu, aku angel-mu

SIAPAKAH PENJAGA HATIMU
 jangan katakan, diaaaaaa

dia-dia dia... bukan angel-mu
katakan,.. aku angel-mu

 disela waktu luangmu
memberikan isi hatimu
terbagi untukku

karya: jefry daik

beri aku cinta-LIRIK LAGU UNTUK AGNES MONIKA


(**BRI AKU CINTA
BRI AKU KATA
BRI AKU RASA

 (** INTRERLUDE)


SEKALI LAGI AKU MOHON, BAHWA KITA HARUS BERSAMA
JIKA KITA BERPISAH, APA YANG AKAN TERJADI?



BIARLAH HUJAN MENDERAS,
DAN TANGIS KU KERAS
SEBAB JIKA KAU PERGI
APA YANG AKAN TERJADI?

BUKAN HUJAN YANG KUTAKUTKAN
BUKAN RINDU YANG MENAKUTKAN
TAPI KAU 
DAN AWAN DIHATIMU YANG MELEBURKAN CINTA KITA

KEMBALI KE(* *

(*AKU MOHON BERI AKU PELITA
KARENA SINAR YANG INI TELAH MEREDUP
SEKALI LAGI

HATIMU... JANGANLAH PERGI

KARYA : JEFRY DAIK