Sabtu, 28 September 2013

CERMIN ITU...


28 sept 2013
kosakata : cerpen dengan judul cermin itu.. adalah sebuah hasil mediasi reflektif pribadi yang masih berharap adanya pencerahan,.. ini sarat makna, jika ada yang bisa membagi pendapat, share disini e..

By : Jefry Daik, S.Pd
Hidupku bagai cermin, sepintas kelihatannya baik-baik saja. Dan memang sebelumnya aku baik - baik saja. tapi ibarat bayangan, seseorang yang wajahnya adalah milikku muncul disana. Dia persis seperti diriku. Dia memiliki lesung pipit yang serupa dengan punyaku. Dia juga tersenyum saat aku tersenyum. tapi senyumnya terasa lebih menarik dan terkesan sangat maskulin. Aku mengagumi diriku yang  seperti itu,.. tapi... perlahan aku lihat cermin itu cemburu padaku. Ia cemburu karena aku dapat dengan leluasa kemanapun aku hendak pergi,.sedangkan dia hanya terkurung disana sampai aku datang menemuinya. Dengan marah ia meronta keluar dari cermin.
" Aku ingin keluar" pintanya dalam nada yang tertahan seolah tercekik karena kehabisan udara. Aku terkejut melihat bayangan itu menyernyitkan wajahnya seolah bernapas dalam air.
"Ini pasti Mimpi" ujarku dalam hati. Namun bayangan itu menggeliat lebih kuat.
Aku cepat - cepat menghindar darinya dan menggelengkan kepala sekuat mungkin. Aku tak ingin jadi gila hanya karena bayangan di cermin. aku lari, dan duduk dipojok sambil mematikan lampu, berharap dia hilang atau lenyap. Tapi... sayup-sayup ku dengar seseorang menangis. Isakannya membuatku iba, sedih sekaligus tersentuh.
Apakah aku harus melepaskannya? tapi bagaimana cara melepaskannya? aku tidak tahu sama sekali!
"..kumohon,.. biarkan aku keluar, aku ... hu hu hu hu."dia menangis tersedu-sedu.
 Aku merasa sebagian diriku begitu kuat ingin melepaskannya, tapi sebagian diriku terus mengajakku untuk menjauh. sebelah suara mengajakku, sebelah lainnya mengundangku. Aku terbelah ditengah. Akhirnya aku membuka pintu dan berlari. Dengan lemas aku terjatuh di dekat kolam pancuran. Segera kuceburkan diri kesana tanpa peduli itu kolam ikan lele.
"Besok akan ku jual cermin itu dan kubeli yang baru" seruku seperti orang gila. Maka aku menggantinya, aku melepaskan cermin yang menyatu dengan lemari itu lalu memakukan yang baru.  Meski aku masih merasa khawatir, aku tetap bercermin dengan cepat. takut kalau- kalau bayangan itu muncul dan mangajakku ke dunianya.
Tapi tak pernah terjadi selama hampir satu tahun. Memang, aku tak pernah sendiri saat memandang cermin itu. selalu ada yang menemaniku. Maka ku anggap masalahku selesai. Hidupku pasti aman dan damai,.. tentram. Tanpa masalah.
Suatu ketika aku bercermin lagi,..  timbul suatu rasa dalam hati ini ada tersisa sedikit rasa penasaran. Kemana bayangan itu menghilang? aku mencoba menyentuh permukaan cermin tersebut, tapi sebelum jemariku menyentuhnya, aku segera berubah pikiran dan berbalik meninggalkannya, tiba-tiba kurasakan suatu lengan yang kuat keluar menerobos cermin itu dan mencekik leherku.
Aku meronta-ronta kehabisan napas "Lepas...!! LEPHASSSS!!" teriakku namun kekuatannya sangat besar dan membuatku tak berdaya. Cermin itu ku dengar retak lalu pecah berkeping-keping dan melukaiku. Aku menangis tapi tak seorangpun mendengarkanku. Tak seorangpun  ada di rumah. 

"Mengapa? mengapa kau lukai aku? Pernahkah aku melukaimu?" desahku dalam ringisan,
"Apa maksudmu de...dengan semua ini? " terseok-seok napasku ku atur untuk mengeluarkan tanda tanya ini. cermin yang pecah menggoresku dan darah mengucur melukaiku dan membasahi bajuku yang putih. aku keringatan, terluka dan terus berkutat untuk melepaskan cengkramannya, lalu kudengar di berbisik sangat pelan:
"kamu yang membuatku masih ada dan terkurung di lemari yang tiada pernah kau bersihkan"
Bulu kudukku langsung berdiri.  oh Tuhan... aku langsung lemas tak berdaya,..

Secara pelan namun pasti aroma masa lalu menerjang hidupku,.. mungkinkah Tuhan mengampuniku?
Kali ini?
sungguh,.. Jauh didalam hatiku aku menantikan seseorang menemukanku dan melepaskanku dari ini semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar