(By : Jedha)
Rabu, 13 Juni 2012
Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian Dua Sektor
atau biasa disebut Sistem Perekonomian Sederhana adalah adalah
Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Ini berarti
dalam perekonomian tidak terdapat kegiatan pemerintah dan perdagangan luar negeri.
Pendapatannya didapatkan dari faktor – faktor produksi antara lain Gaji dan
Upah, Sewa, bunga, dan untung. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari
sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga
dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.
Sifat atau ciri khas utama dari Kegiatan ekonomi dua sektor dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
v Tertutup artinya Perekonomian yang diasumsikan tidak mengadakan
Perdagangan International.
v Sederhana berarti Tanpa Peranan pemerintah.
Dimana 2 sektor sendiri memiliki makna Tertutup sederhana
Sirkulasi aliran pendapatan untuk
ekonomi 2 sektor dapat dilihat pada gambar berikut.
Dari sifat sirkulasi aliran pendapatan
yang terdapat dalam gambar di atas dapat diambil kesimpulan bahwa aliran-aliran
pendapatannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Sebagai balas
jasa atas penggunaan faktor produksi dari sektor rumah tangga oleh sektor
perusahaan, maka sektor rumah tangga akan memperoleh pendapatan berupa gaji dan
upah, sewa, bunga dan laba. Hal inilah yang akan digunakan Sektor perusahaan
sebagai faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga.
Sebagian
pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu
membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
Sisa pendapatan
rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam
institusi-institusi keuangan.
Pengusaha
yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan keluarga yang dikumpulkan
dalam institusi keuangan.
Adapun aliran
pada perekonomian dua sektor terbagi menjadi 4 bagian yaitu:
aliran 1 : perusahaan rumah tangga;
aliran 2 : konsumsi rumah
tangga ; aliran 3: tabungan; aliran 4: pinjaman; aliran 5 : investasi lembaga
keuangan.
KECENDERUNGAN MENGKONSUMSI, MENABUNG DAN PENGHEMATAN
Konsep kecenderungan Mengkonsumsi, Menabung, dan Penghematan perlu
di bedakan menjadi dua pengertian, yaitu kecenderungan mengkonsumsi marginal
dan kecenderungan mengkonsumsi rata-rata.
1.
Kecenderungan Mengkonsumsi Marginal/MPC(Marginal
Propensity to Consume)
Dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara pertambahan konsumsi (C)
yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposebel (Yd) yang diperoleh. Apabila pendapatan pribadi dikurangi
oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa
dinamakan pendapatan disposebel. Nilai MPC dapat dihitung dengan formula : MPC= C/ Yd
2. Kecenderungan
Mengkomsumsi Rata-rata/APC(Average Propensity to Consume)
Dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara tingkat pengeluaran
konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposebel pada ketika konsumen tersebut
dilakukan (Yd). Nilai APC dapat dihitung dengan menggunakan formula: APC=C/Yd.
Contoh Menghitung MPC dan APC
KECENDERUNGAN MENGKONSUMSI MARGINAL DAN RATA-RATA
Pendapatan
|
Pengeluaran
|
Kecenderungan
|
Kecenderungan
|
||
Disposebel
|
Konsumsi
|
Mengkonsumsi
Marginal
|
Mengkonsumsi
Rata-rata
|
||
(Yd)
|
( C )
|
(MPC)
|
(APC)
|
||
CONTOH 1: MPC
TETAP
|
|||||
Rp 200
|
|
150/200=0,75
|
300/200=1,50
|
||
Rp 400
|
Rp 450
|
450/400=1,125
|
|||
Rp 600
|
Rp 600
|
150/200=0,75
|
600/600=1,00
|
||
Rp 800
|
Rp 750
|
150/200=0,75
|
750/800=0,9375
|
||
CONTOH 2: MPC
MAKIN KECIL
|
|||||
Rp 200
|
|
160/200=0,80
|
300/200=1,50
|
||
Rp 400
|
Rp 460
|
460/400=1,15
|
|||
Rp 600
|
Rp 610
|
150/200=0,75
|
610/600=1,017
|
||
Rp 800
|
Rp 750
|
140/200=0,70
|
750/800=0,9375
|
||
DEFINISI KECENDERUNGAN MENABUNG MARGINAL, dibedakan atas
dua istilah, yaitu:
A. Kecenderungan
Menabung Marginal/MPS(Marginal Propensity to Save) dapat
didefinisikan sebagai perbandingan di antara pertambahan tabungan (S) dengan
pertambahan pendapatan diposebel (Yd). Nilai MPS dapat dihitung dengan formula: MPS= S/ Yd
B. Kecenderungan
Menabung Rata-rata/APS (Average Propensity to Save), dapat didefinisikan
sebagai perbandingan diantara tabungan (S) dengan pendapatan disposebel (Yd),
Nilai APS dapat di hitung dengan menggunakan formula: APS=S/Yd
Þ Contoh
Menghitung MPS dan APS
KECENDERUNGAN
MENABUNG MARGINAL DAN RATA-RATA
Pendapatan
|
Pengeluaran
|
Tabungan
|
Kecenderungan
|
Kecenderungan
|
|
Disposebel
|
Konsumsi
|
Menabung
Marginal
|
Menabung
Rata-rata
|
||
( Yd )
|
( C )
|
( S )
|
( MPS )
|
( APS )
|
|
CONTOH 1: MPS
TETAP
|
|||||
Rp 200
|
Rp 300
|
Rp-100
|
50/200=0,25
|
-100/200=-0,50
|
|
Rp 400
|
Rp 450
|
|
-50/400=-0,25
|
||
Rp 600
|
Rp 600
|
|
50/200=0,25
|
0/600=0
|
|
Rp 800
|
Rp 750
|
|
50/200=0,25
|
50/800=0,0625
|
|
CONTOH 2: MPS
MAKIN BESAR
|
|||||
Rp 200
|
Rp 300
|
Rp-100
|
40/200=0,20
|
-100/200=-0,50
|
|
Rp 400
|
Rp 460
|
|
-60/400=-0,25
|
||
Rp 600
|
Rp 610
|
|
50/200=0,25
|
0/600=0
|
|
Rp 800
|
Rp 750
|
|
60/200=0,30
|
50/800=0,0625
|
Þ HUBUNGAN DI ANTARA KECENDERUNGAN
MENGKONSUMSI DAN MENABUNG.
Formula:
MPC+MPS=1 APC+APS=1
Yd=C+S
Pendapatan Disposebel
|
MPC
|
MPS
|
MPC+MPS
|
APC
|
APS
|
APC+APS
|
||
CONTOH 1: MPC
DAN MPS TETAP
|
||||||||
Rp 200
|
0,75
|
0,25
|
1
|
1,50
|
-0,50
|
1
|
||
Rp 400
|
0,75
|
0,25
|
1
|
1,125
|
-0,125
|
1
|
||
Rp 600
|
0,75
|
0,25
|
1
|
1,00
|
0
|
1
|
||
Rp 800
|
0,9375
|
0,0625
|
1
|
|||||
CONTOH 2: MPC
DAN MPS BERUBAH
|
||||||||
Rp 200
|
0,8
|
0,2
|
1
|
1,50
|
-0,50
|
1
|
||
Rp 400
|
0,75
|
0,25
|
1
|
1,125
|
-0,15
|
1
|
||
Rp 600
|
0,70
|
0,30
|
1
|
1,00
|
-0,017
|
1
|
||
Rp 800
|
0,9375
|
0,0625
|
1
|
|||||
FUNGSI KONSUMSI
DAN FUNGSI TABUNGAN
Konsumsi
Agregat adalah Pengeluaran konsumsi dari semua rumah tangga dalam perekonomian.
Tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian disebut tabungan agregat.
a) Fungsi konsumsi adalah Suatu
kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga
dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel)
perekonomian tersebut.
b) Fungsi Tabungan adalah Suatu
kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga
dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel).
Hasanudin
Pasiama MS. 2011. Materi pengantar makro ekonomi teori keynes dan keseimbangan
ekonomi dua sektor. UMB press.
Langganan:
Postingan (Atom)