MATERI PRESENTASI Antropobiologi
Oleh: kelompok Rote 1
To’o, Ti’i, Te’o, Besa, Kici dan Bapa Tenga
“Suatu Sistem Perpangkatan Antar Keluarga Suku Rote”
To’o, jika saudara laki-laki dari mama
Pasangannya Adalah Mam To’o
TI’i jika adik perempuan mama
Pasangannya Disebut Bapa Ti’i
Te’o jika kakak perempuan mama, atau saudara perempuan bapa.
Pasangannya disebut Bapa Te’o
kici = Adik laki-laki dari bapak
Pasangannya Disebut mam kici
Te’o = saudara perempuan
Oleh: kelompok Rote 1
To’o, Ti’i, Te’o, Besa, Kici dan Bapa Tenga
“Suatu Sistem Perpangkatan Antar Keluarga Suku Rote”
•LATAR BELAKANG
Dalam silsilah keluarga suku rote, panggilan kepada seseorang pada rumpun keluarga yang besar menunjukkan pangkat yang berupa sapaan bermakna. Bagi kebanyakan anak maupun anggota keluarga lainnya, sistem ini kadang di anut tanpa pemahaman yang jelas. Apa itu “To’o, Ti’i, Te’o, besa, kici maupun bapa tenga kadang-kadang diucapkan begitu saja. Karena itulah kami tertarik untuk mengambil judul di atas dengan tujuan memberikan informasi bagi semua yang belum mengetahui tentang budaya sapaan demikian. Lebih lanjut menambah pengetahuan ilmu yang sedang kita bahas bersama, ANTROPOBIOLOGI
•Sapaan TO’o, Ti’i, Te’o, besa, kici maupun bapa tenga
•Hanya ada pada suku Rote.
kita memangggil
Pasangannya Adalah Mam To’o
TI’i jika adik perempuan mama
Pasangannya Disebut Bapa Ti’i
Te’o jika kakak perempuan mama, atau saudara perempuan bapa.
Pasangannya disebut Bapa Te’o
BESA’ = kakak laki-laki dari bapak
pasangannya disebut Mam besa’
pasangannya disebut Mam besa’
kici = Adik laki-laki dari bapak
Pasangannya Disebut mam kici
Te’o = saudara perempuan
dari bapak. Pasangannya
dipanggil BAPA TE’O
Bapa Tenga, adalah posisi anak laki-laki tengah pada keluarga ayah. Yang total laki-laki 3 orang
Penutup
Kemampuan manusia membangun tradisi budaya menciptakan pemahaman tentang realita yang diungkapkan secara simbolik dan mewariskannya kepada generasi penerusnya. Sapaan ini juga merupakan Ungkapan kata hormat yang diperuntukkan untuk saling menghargai dan tidak melupakan. Diwariskan turun temurun
juga Merupakan salah satu ciri kolektif bermasyarakat dalam suku rote.
sumber:
©wawancara senin 28 maret 2011, jam 21.35 Wita, pada bapak Imanuel Sanu dan Ibu Sepri H. Sanu-Daik
©Keesing, Roger M.1992. Antropologi Budaya.Jakarta : Erlangga.
S E K I A N
Kemampuan manusia membangun tradisi budaya menciptakan pemahaman tentang realita yang diungkapkan secara simbolik dan mewariskannya kepada generasi penerusnya. Sapaan ini juga merupakan Ungkapan kata hormat yang diperuntukkan untuk saling menghargai dan tidak melupakan. Diwariskan turun temurun
juga Merupakan salah satu ciri kolektif bermasyarakat dalam suku rote.
sumber:
©wawancara senin 28 maret 2011, jam 21.35 Wita, pada bapak Imanuel Sanu dan Ibu Sepri H. Sanu-Daik
©Keesing, Roger M.1992. Antropologi Budaya.Jakarta : Erlangga.
S E K I A N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar